Kata
Pengantar
Assalamu’alaikum
Wr.Wb.
Puji Syukur kami
ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan karunia, rahmat dan
nikmat-Nya kami masih diberi kesehatan untuk dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi dengan tepat waktu. Shalawat
berangkaikan salam tak lupa pula kami ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga
dengan bershalawat kita akan mendapat syafaatnya kelak. Amin.
Kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu kami
selaku penulis makalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
khususnya bagi kami yang telah membuat dan menyusun makalah ini.
Pekanbaru, 8 Maret 2016
Penulis
|
|
Daftar
Isi
Kata
Pengantar ……………………………………………………………… 1
Daftar
Isi ……………………………………………………………………… 2
BAB
I
Pendahuluan ……………………………………………………………………… 3
1.1 Latar
Belakang ……………………………………………………… 3
1.2 Rumusan
Masalah ……………………………………………………… 3
BAB
II
Pembahasan ……………………………………………………………………… 4
2.1. Pengertian Cyber Community ……………………………………… 4
2.2. Sejarah Cyber Community ……………………………………… 5
2.3. Real World to Real Community …………………………………….... 7
2.4.
Keuntungan dan Kerugian Bagi Cyber Community ……………… 11
BAB
III
Penutup ……………………………………………………………………… 12
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………… 12
3.2 Saran ……………………………………………………………… 12
3.3 Daftar Pustaka ……………………………………………………… 13
BAB
I
Pendahuluan
1.1.Latar
Belakang
Di era moderen ini, banyak terjadi
perkembangan-perkembangan maupun penemuan-penemuan akan hal-hal yang baru, yang
berguna untuk mempermudah manusia dalam menjalani hidupnya. Teknologi-teknologi
yang di ciptakan dan terus berkembang sampai sekarang, turut juga membuat
perubahan terhadap perilaku sosial , baik individu maupun kelompok sosial .
Salah satu bentuk perubahan nya yakni masyarakat cendrung bersosialisasi secara
tidak langsung dengan menggunakan teknologi-teknologi maupun aplikasi-aplikasi
social media.
Di dalam konteks Komunikasi, perilaku komunikasi
yang terjadi cendrung komunikasi tak langsung, karena di dalam proses
komunikasinya melibatkan media penghubung dimana media ini berperan penting
dalam proses komunikasinya.
Dengan akan adanya hal seperti ini, masyarakat
cendrung lebih memilih komunikasi secara tak langsung ini, karena beranggapan
bahwa di dalam prosesnya kita tidak perlu bertatap muka secara langsung, dan
lebih efisien. Dengan adanya kecendrungan-kecendrungan ini secara langsung maupun
tidak langsung terciptalah sebuah kelompok – kelompok yang di sebut
“ Cyber Community” yang tercipta dari kumpulan individu-individu yang
saling berkomunikasi satu sama lain yang menggunakan sebuah media untuk
menghubungkan mereka.
1.2.Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah yakni sebagai berikut:
1. Apa
itu Cyber Community?
2. Bagaimana
Sejarah Terbentuknya Cyber Community?
3. Apa
itu Real World to Real Community?
4. Apa
dampak positif maupun dampak negative dari Cyber Community?
BAB
II
Pembahasan
2.1.
Pengertian Cyber Community
Cyber
Community terdiri atas 2 suku kata yakni “Cyber” yang artinya Maya dan
“Community” yang artinya komunitas/kelompok atau sebuah kelompok masyarakat . Jadi
pengertian “Cyber Community“ atau Masyarakat Maya adalah sekelompok sosial
terorganisasi yang tidak dapat dirasakan secara langsung oleh indra manusia
akan tetapi dapat di saksikan maupun di rasakan sebagai sebuah realitas. Burhan Burgin (2009 : 296), teori
komunikasi dunia maya atu yang sering di kenal teori cybercommunity merupakan
teori paling akhir dalam pengembangan ilmu komunikasi atau sosiologi
komunikasi.
Cyber world melahirkan berbagai
macam komponen yaitu salah satunya cyber community. Cyber community mendorong
munculnya sebuah ruang kehidupan baru yang sangat prospektif bagi aktivitas
manusia nilai efisiensinya yang sangat tinggi. Tanpa kita sadari cyber
community sering kita gunakan dalam dunia maya pada saat menggunakan facebook
(antaranews.com:Pengguna Facebook di Indonesia tertinggi ketiga dunia). .
Pengguna facebook di Indonesia tercatat menempati posisi ke tiga tertinggi di
dunia. Kebanyakan orang menggunakan facebook juga untuk berbagi informasi,
mendukung dalam pemilu contoh komunitas yang akan diangkat adalah komunitas
pendukung Jokowi. Lainnya adalah terdapat komunitas koin untuk prita.
Burhan Burgin (2009 : 296), Teori
komunikasi dunia maya atau yang sering di kenal teori Cybercommunity merupakan
teori paling akhir dalam pengembangan ilmu komunikasi atau sosiologi
komunikasi. Kajian kajian tentang perkembangan teknologi telematika menjadi
sangat urgen terutama yang berhubungan dengan perkembangan media baru (new
media). New media banyak menekankan bagaimana kontruksi sosial media memberi
kontribusi terhadap kehidupan manusia secara keseluruhan. Persoalan cyber
seperti perumpamaan “ruang waktu” bahwa manusia memiliki kehidupan baru diatas
dunia nyata. Teori ini lebih menekankan kelompok sosial yang berkembang didalam
dunia maya. Bagaimana terciptanya kelompok-kelompok, bagaimana komunikasi
kelompok dan bagaimana sebuah media kelompok di dunia maya mekontruksi pesan
penggunanya.
Saverin dan tankard (2005) dalam
bukunya teori komunikasi menjelaskan tentang teori komunikasi dunia maya,
meliputi aspek aspek penting teori komunikasi dunia maya, yaitu:
1. Konsep dasar komunikasi digital ,
cyber space, virtual reality (VR), komunitas maya (virtual community ) chat
room, multy user domain (MUD), inter aktifitas , hypertext, dan multimedia.
2. Gagasan McLuhan tentang perkembangan
media baru (New media) melibatkan kesenjangan pengetahuan kredibilitas media
penentuan agenda manfaat dan gratifikasi, pembauran inovasi dan lain-lain.
3. Riset- riset baru pada komuniksai
dunia maya yaitu mediamorfosis, riset tentang hypertext, riset multimedia,
riset desain antar muka (komunikasi dua arah) riset eros digital atau cinta
online, riset kecanduan internet dan depresi.
Konsep virtualitas dipandang sebagai
sifat kemayaan yang tercipta akibat mekanisme jaringan komputer (cyberspace),
akan tetapi melingkupi konsep maya dalam pengertian yang lebih luas, yang
tercipta dalam ruang – ruang yang lebih luas. ( Yasraf 2006 : 29).
Dikaitkan dengan sub judul diatas
teori cyber community dianggap penting karena merumuskan sejauh mana teknologi
informasi seperti sosial networking berperan serta menciptakan konsep
nasionalisme kekinian dengan pembentukan kelompok dalam dunia maya. Dalam
kelompok dunia maya banyak faktor yang membuat seseorang menikmati dinamina
kelompok antara lain unsur ketidak sengajaan individu serta proses pencarian
kelompok.
Didalam dunia maya kelompok tidak
mencari individu namun lebih kepada individu yang mencari kelompok. Terciptanya
grub di ruang maya lebih menekankan minat individu untuk bergabung dengan
kelompok yang sudah ada atau sebaliknya individu dapat menciptakan kelompok
sesuai dengan keinginan dan minatnya.
2.2. Sejarah Cyber Community
Jika
mendengar kata “Komunikasi” atau “Teknologi” rasanya itu adalah kedua hal yang
tidak akan ada habisnya untuk diperbincangkan. Tapi cukup penting untuk kita mengetahui
sejarah mengenai kedua hal yang sangat melekat pada diri kita dan sangat
mempengaruhi kehidupan sehari – hari kita.
Dilihat
dari permulaan munculnya teknologi informasi dan komunikasi, mungkin kita dapat
kembali melihat di pertengahan abad ke 18, dimana Antonio Santi Giuseppe Meucci
melakukan beberapa percobaan dan penelitian untuk menciptakan satu alat
komunikasi untuk bertukar pesan dan informasi antara dua orang melalui alat
yang kita sebut ‘telepon’, yang akhirnya baru dapat dipatenkan pada tahun 1871.
Tapi pada umumnya kita lebih mengenal Alexander Graham Bell sebagai penemu alat
komunikasi tersebut, karena pada tahun 1875 perusahaan telekomunikasi The Bell
mendapatkan hak paten atas hasil penemuan Meucci yang disebut Transmitters and
Receivers for Electric Telegraphs. Penemuan ini terus berkembang sampai ke
daratan Amerika, dimana dibuatnya jaringan komunikasi melalui kabel, bahkan
sampai ke trans-atlantik.
Sejak
tahun 1910, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM.Lalu
di tahun 1940an, alat – alat komunikasi tersebut berkembang melalui siaran
audio visual tanpa kabel, melalui alat yang biasa disebut dengan
‘televisi’.Konrad Zuse seorang insinyur yang berasal dari Jerman berhasil
membuat sebuah komputer Z3 pada tahun 1941 untuk kebutuhan pesawat terbang.
Awal tahun 1960-an, mulai bermunculan komputer yang sukses dibidang bisnis, di
universitas, dan di pemerintahan, Dan seorang insinyur di Texas Instrument
mengembangkan sirkuit terintegrasi, dimana memungkinkan mesin untuk menjalankan
berbagai program. Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal
Computer atau yang biasa lebih dikenal dengan singkatan PC.
Pada
tahun 1969 terbentuk sebuah jaringan komputer yang dilakukan oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat yang disebut ARPANET (Advanced Research Project
Agency Network).Komunikasi jarak jauh dapat dilakukan melalui saluran telepon
dengan media yang bukan telpon itu sendiri melainkan Personal Computer. ARPANET
kemudian merancang sebuah jaringan dengan kehandalan teknologi informasi yang
dapat memindahkan data dalam jumlah besar dan dalam waktu yang singkat, dan
ditetapkan sebagai sebuah standar pembangunan protokol baru yang saat ini
dikenal TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) dan disinilah
awal dari segala sejarah internet yang dikenal luas sampai saat ini. Khususnya
di Indonesia, Internet baru masuk pada awal tahun 1990-an.
Muhammad
Ihsan selaku staff di LAPAN Ranca Bungur mencoba mengembangkan jaringan
komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm dan 2m dimana
Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25. Muhammad Ihsan
mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet
yang ada diBPPT di tahun 1993-1998. Berawal dari teknologi radio paket 1200bps,
ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased line
14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses Internet tetap
diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan lainnya.
Di tahun
– tahun tersebut, banyak orang yang hanya bisa melakukan mailing list dan
e-mail untuk berkomunikasi dan belum ada jejaring sosial yang banyak beredar
seperti saat sekarang ini. Namun lama kelamaan, Internet di Indonesia sendiri
pun makin berkembang seiring berkembangnya teknologi di dunia. Jika
dibandingkan dengan negara – negara berkembang lainnya apalagi dengan negara –
negara maju, jaringan Internet di Indonesia masih cukup tertinggal, karena
masih kurang luasnya daerah – daerah yang mendapatkan signal untuk internet,
pembayaran untuk internet pun masih cukup tinggi.
Sedangkan
jika kita liat negara-negara lainnya, jaringan internet mereka sudah lebih
mudah dijumpai, dan biaya yang dikenakan masih terjangkau, bahkan ada beberapa
negara maju yang tidak meminta pembayaran untuk jaringan internet itu.Kecepatan
saat kita gunakan juga jauh lebih cepat. Tapi Indonesia sedang dalam proses
perkembangannya. Sebentar lagi target untuk memiliki jaringan seperti itu juga
akan dicapai oleh Indonesia. Teknologi Cyber Kehadiran telepon seluler alias
handphone dalam kehidupan kita merupakan suatu lompatan besar dalam sejarah
komunikasi manusia.Teknologi seluler adalah teknologi komunikasi yang paling
modern dan paling menjanjikan baik dari segi kualitas, efisiensi dan ekonomi.
2.3 Real World to Real Community
Perlu kita ketahui bahwa internet
mengadopsi dunia social ini artinya bahwa ketika kita di dunia nyata setiap hal
yang kita lakukan pasti ada peraturan , contoh ketika teman kita menginap harus
lapor penjaga kos dan hingga ketua RT. Jikalau di dunia maya ketika kita ingin
membuat facebook harus sesuai peraturan dan tata cara yang harus dipatuhi.
Teknologi juga mengambil alih fungsi social manusia, sebelum adanya cyber
world, ketika berinteraksi dan bermusyawarah masyarakat dapat bertatap muka
hingga berdebat, namun saat ini dengan perkembangan teknologi, manusia tidap
usah repot-repot lagi untuk bertatap muka. Cyber word membentuk cyber
community untuk membentuk komunitas mendukung Jokowi ataupun Prita. Ketika di
dunia nyata perlu proses yang panjang untuk mengumpulkan massa dalam mendukung
aksi tersebut. Interaksi pada saat di dunia nyata dapat nampak ketika bertaap
muka, pada dunia maya dapat menggunakan skype. Penggunaan bahasa dalam dunia
nyata biasanya menggunakan bahasa yang formal, namun ketika di dunia maya kita
dapat menggunakan bahasa informal.
a. Kelompok
Sosial Maya.
Komunitas maya memiliki kehidupan
kelompok yang rumit. Umumnya kelompok sosial ini bangun berdasarkan pada
hubungan sekunder, sehingga pengelompokan mereka didasarkan pada kegemaran dan
kebutuhan kelompoknya. Ada dua kelompok sosial dunia maya intra (intranet)
yaitu keanggotaan seseorang dalam unit-unit kelompok intra yang berpusat pada
server tertentu yang sifatnya menyerupai serumpun anggota dalam instansi
tertentu. Kelompok sosial inter (Internet) adalah kelompok terbesar dalam
masyarakat maya, yaitu kelompok yang keanggotaannya didasarkan pada kebutuhan
layanan tuan rumah (Website) terhadap tamu yang free seperti email, chatting
maupun yang members seperti provider atau website tertentu.
b. Strata
Social dan Kebudayaan Maya.
Dalam masyarakat maya, kebudayaan
yang dikembangkan ada budaya-budaya pencitraan dan makna yang setiap saat
dipertukarkan dalam ruang interaksi simbolis. Budaya ini sangat subjektif lebih
objektif lagi apabila disebut intersubjektif yang sangat dominasi oleh kreator
dan imajinater yang setiap saat mencura pemikiran mereka dalam tiga hal secara
terpisah. Pertama, kelompok yang senantiasa bekerja untuk mencipkatan
mesin-mesin teknologi informasi yang lebih canggih dan realistis. Kedua,
kelompok setiap saat menggunakan mesin-mesin itu untuk mencipt karya-karya
imajinasi yang menakjubkan dalam dunia hiper-realitas dan ketiga, masyarakat
pada umumnya yang setiap hari menggunakan mesin-mesin dan karya-karya mayarakat
sebagai bagian dari kehidupannya.
Dan tiga hal itu, masyarakat maya
menciptakan culture universal yang dapat dijelaskan sebagaimana yang dimiliki
oleh masyarakat nyata:
1. Peralatan dan perlengkapan hidup
masyarakat maya teknologi informasi yang umumnya dikenal dengan komputer dan
mesin-mesin (media) elektronika lain yang membantu kerja atau dibantu oleh
mesin komputer.
2. Mata pencaharian dan sistem-sistem
ekonomi. Masyarakat maya memiliki mata pencaharian yang sangat menonjol
spesifik dalam bentuk menjual jasa dengan sistem ekonomi subsitusi. Jadi,
apabila seseorang menggunakan jaringan sebuah provider atau seseorang menyewa
space pada website tertentu, maka dia memberi subsitusi iuran sebagai jasa
persewaan. Namun pemilik website dapat menjual space yang dimilikinya kepada
orang lain sebagai “subjaringan” atau sekadar memasang ikian di sana. Pemilik
website juga dapat secara langsung menjual jasa kepada masyarakat luas yang
ingin mengakses informasi dan website tersebut. Hal ini pula dapat dilakukan
oleh radio, televisi, dan media lainnya
3. Sistem kemasyarakatan yang
dikembangkan dalam masyarakat maya adalah dalam bentuk sistem kelompok jaringan,
baik intra maupun antarjaringan yang ada dalam masyarakat maya. Untuk itu
mereka memiliki sistem aturan yang diciptakan oleh para pemilik provider,
pemilik website, pemiliki produk dan jasa yang ditawarkan dan sebagainya. Namun
sistem yang dibangun selalu menempatkan pemilik provider atau website sebagai
penentu aturan, pemilik kontrol sosial, dan sebagainya. Sedangkan posisi
anggota yang mengakses jaringan tersebut selalu dalam posisi yang dikendalikan.
Dengan kata lain, sistem kemasyarakatan dalam dunia maya selalu menempatkan
unsur sekuritas pemilik jaringan di atas kepentingan pengguna jaringan ter
sebut. Semua ini dalam rangka mempertahankan diri dan sistem ancaman yang
datangnya dan luar jaringan.
4. Bahasa masyarakat maya pada umumnya
adalah bahasa Inggris yang digunakan berdasarkan pada konvensi dan kreativitas
pengguna bahasa mi, seperti menggunakan ikon-ikon tertentu untuk penggambaran
dan sebagainya.
5. Karya komunitas maya adalah bagian
dan karya seni pada umumnya. Semua karya masyarakat maya menempatkan seni
sebagai ukuran pencitraan dan pemaknaan, jadi sistem kesenian dalam masyarakat
maya adalah terletak pada pencitraan dan pemaknaan terhadap karya yang
dtampi1kan kepada publik maya itu sendiri.
6. Sistem pengetahuan dikembangkan
menggunakan proses pemberitahuan dan pembelajaran langsung secara trial and
error. Umumnya para netter atau imajinater menggunakan sistem pengetahuan
secara bergulir kepada sesama anggota masyarakat maya.
7. Sistem religi (kepercayaan)
masyarakat amaya adalah waktu dan keyakinan bahwa setiap misteri dalam dunia
maya dapat dipecahkan.
Contoh- contoh Cyber Community
yakni:
1. Komunitas yang tergabung di dalam Facebook, Twitter, instagram dll
1. Komunitas yang tergabung di dalam Facebook, Twitter, instagram dll
2. Kaskus,
3. Youtube
4. Website-website
yang menyediakan proses interaksi sosial
5. Kelompok
diskusi yang tergabung dalam media chatting seperti Line, Google Classroom dan sebagainya
c. Masyarakat
Global dan Pembentukan Cybercommunity
Community-masyarakat adalah kelompok-kelompok orang yang
menempati sebuah wilayah (teritorial) tertentu, yang hidup secara relatif
lama,, saling berkomunikasi, memiliki simbol-simbol dan aturan tertentu serta
sistem hukum yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memiliki sistem
stratifikasi, sadar sebagai bagian dan anggota masyarakat tersebut serta
relatif dapat menghidupi dirinya sendiri.
Ketika penemuan teknologi informasi seperti yang dijelaskan
di atas berkembang. dalam skala massal, maka teknologi itu telah mengubah
bentuk masyarakat manusia, dan masyarakat dunia lokal menjadi masyarakat dunia
global, sebuah dunia yang sangat transj paran terhadap perkembangan informasi,
transportasi serta teknologi yang begitu cepat dan begitu besar memengaruhi
peradaban umat manusia, sehingga dunia juga dijuluki sebagai the big village,
yaitu sebuah desa yang besar, di mana masyarakatnya saling kenal dan saling
menyapa satu dengan lainnya.
Masyarakat global itu juga sebagai sebuah kehidupan yang
memungkinkan komu:as manusia menghasilkan budaya-budaya bersama,
menghasilik-produk industri bersama, menciptakan pasar bersama, melakukan
pertahanan militer bersama, menciptakan mata uang dan bahkan menciptakan
peperangan dalam skala global semua lini.
Perkembangan teknologi informasi juga tidak saja mampu
menciptakan masyarakat dunia global, namun secara materi mampu Masyarakat Cyber
mengembangkan ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat sehingga tanpa
disadari, komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia kehidupan, yaitu
kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat maya (cybercommunity).
Masyarakat nyata adalah sebuah kehidupan masyarakat yang
secara inderawi dapat dirasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, di mana
hubungan-hubungan sosial sesama anggota masyarakat dibangun melalui
penginderaan. Secara nyata kehidupan masyarakat manusia dapat disaksikan
sebagaimana apa adanya.
Sedangkan kehidupan masyarakat maya adalah sebuah kehidupan
masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung diindera melalui
penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksikan sebagai sebuah
realitas. Kehidupan ini bukanlah dunia akhirat manusia, karena kehidupan ini
adalah sisi lain dan kehidupan materi manusia di bumi dan alam jagat raya.
Istilah “dunia maya” memiliki beberapa makna berbeda. Dalam
novel William Gibson (1984/1994), Neuromancer, istilah dunia maya muncul
pertama kalinya untuk merujuk pada jaringan informasi luas yang oleh para
penggunanya disebut dengan console cowboys akan “muncul”, atau koneksi langsung
dengan sistem-sistem syaraf mereka.
Berikut adalah sebuah definisi lebih formal yang
dikembangkan dan konsep Gibson tetapi memberikan keterkaitan langsung dengan
sistem syaraf:
“Dunia
maya adalah realita yang terhubung secara global, didukung komputer, berakses
komputer, multidimensi, artifisial, atau “virtual”. Dalam realita mi, di mana
setiap komputer adaiah sebuah jendela, terlihat atau terdengar objek-objek yang
bukan bersifat fisik dan bukan representasi objekobjek fisik, namun lebih
merupakan gaya, karakter, dan aksi pembuatan data, pembuatan informasi murni”
(Benedikt, 1991, him. 122-123).
Virtual communities atau komunitas maya adalah
komunitas-komunitas yang lebih banyak muncul di dunia komunikasi elektronik
daripada di dunia nyata. Salah satu bentuknya yang paling awal adalah buletin
komputer yang diakses dengan menyambungkan modem pada tahun 1970-an. Ruang
chatting, e-mail, milis, dan kelompok-kelompok diskusi via elektronik adalah
contoh baru tempat-tempat yang dapat dipakai oleh komunitas untuk saling
berkomunikasi.
Para pemain dalam game mi memilih sebuah peran dan berkelana
di dunia maya serta memungkinkan mereka dapat berinteraksi dengan para pemain
lamnnya pada saat itu juga. Permainan mi bisa sangat digandrungi oleh beberapa
pengguna. Permainan tersebut juga memungkinkan kita mengeksplorasi berbagai
peran, termasuk berganti gender. Dampak eksplorasi jenis-jenis peran dan
identitas alternatif mi belum banyak dikupas oleh para peneliti.
Beberapa MUD dilengkapi bot, atau program-program komputer
yang dirancang untuk berinteraksi dengan para pemain dengan beragam cara,
termasuk chatting (ngobrol). Program yang memiliki daya chatting canggih
disebut cha,tterbot.
Kadang para pemain kesulitan membedakan apakah mereka sedang
berinteraksi dengan orang lain ataukah dengan sebuah program komputer. Sebuah
chatterbot bernama Julia, diciptakan oleh pemrogram Michael Mauldin dan
Carnegie Mellon University, adalah perangkat yang sangat canggih sehingga para
pemain pria sering berusaha menggodanya (Foner, 1993). Julia diprogram untuk
membelokkan gejolak seksual, seperti dalam percakapan dengan seorang pemuja bernama
Barry (bukan nama sebenarnya).
2.4 Keuntungan dan Kerugian bagi
Cyber Community
Ada beberapa keuntungan maupun
kerugian jika kita tergabung dalam Cyber Community atau Masyarakat Dunia Maya
ini:
-
Keuntungan
1. Sebagai wadah untuk membangun
bisnis, maupun kegiatan perekonomian . Seperti Online Shop
2. Sebagai
sarana publikasi . Seperti publikasi sebuah acara, sebuah iklan dan lain
sebagainya.
3. Sebagai
sarana menggalang simpati , Seperti Menggalang dana untuk korban bencana,
korban hukum dan lain sebagainya.
4. Sebagai
sarana mencari pasangan hidup.
-
Kerugian
1. Sebagai
tempat tumbuh dan berkembanganya penipuan maupun penculikan.
2. Banyaknya
ketidakbenaran informasi yang beredar (Hoax)
3. Banyak
terjadinya pelanggaran privasi, seperti peretasan akun media sosial.
4. Orang
yang tergolong Cyber community cendrung melupakan dunia aslinya, dan sering
kecanduan akan bersosialisasi di dunia maya dari pada di dunia nyatannya
BAB
III
Penutup
3.1.Kesimpulan
Jadi
pada dasarnya cyber community itu adalah sebuah penyaluran pesan lewat media
massa yang distribusinya melalui jaringan internet dengan cara penyajiannya
yang bersifat luas, up to date, interaktif, dan memiliki komunikasi tak
langsung. Dalam wujut media massa arus informasi yang ada dapat selalu ter
update kapan saja, berbeda dengan media massa cetak dan media massa siaran (
elektronik ). Ranah Cyber Community berada dalam ruang lingkup yang lebih luas,
dan hamper tampa adanya control .
3.2.Saran
Cyber Community
sebaiknya di jadikan dunia kedua daripada dunia pertama, karena semakin lama ia
berkomunikasi di dunia maya tampa memikirkan dunia aslinya, maka orang akan
semakin malas mengurusi duniannya dan cendrung menjadi seorang sosial pasif di
dunia nyatannya
3.3.Daftar
Pustaka
Anonim. Sejarah Internet Perkembangan Teknologi Internet. Diakses pada
tanggal 04 Maret 2016 dari http://www.stylepote.com/2013/05/sejarah-internet-perkembangan-teknologi-internet.html
Nasution,Zulkarnaen.1989.Perkembangan Teknologi Komunikasi.Malang:UMM
Pers
Pasaribu,I.L
dan Simanjuntak.2005.Sosilologi
Pembangunan.Bandung:Tarsito
sangat membantu untuk bahan tugas
BalasHapusizin share blog min http://ititudisini.blogspot.co.id/