PENGANTAR
ILMU KOMUNIKASI
MODEL-MODEL KOMUNIKASI
DISUSUN OLEH:
ADE FADLI (1401110439)
AISYAH FITRIYANI (1401110278)
ANISA KUMALA SARI (1401115012)
ANISA RIZKY MENTARI (1401118807)
AQSA RAHARDIAN (1401110211)
DIAN PERTIWI (1401118528)
IKA NURJANAH (1401114224)
LEO TERNADO (1401110541)
NURSANTI (1401110208)
RHENEZ ALITDO LASANOV (1401118940)
REYHAN OCTAVIANDRI (1401118941)
YOLLA NINGSIH (1401114281)
Kelas : A KOM
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Komunikasi
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
Alhamduillah kepada ALLAH SWT, karena
berkat kemurahan-Nya lah resume ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Resume ini membahas tentang “Model
Komunikasi”, suatu bahasan yang sudah banyak diperbincangkan di masyarakat,
namun terkadang masih banyak yang belum memahami secara mendasar apakah Model
Komunikasi itu sendiri.
Resume ini dibuat dalam rangka memperdalam
pemahaman tentang Model Komunikasi dan sekaligus menjadi tugas
mahasiswa dalam mata kuliah “Pengantar Ilmu Komunikasi”.
Dalam proses penyelesaian resume ini
penulis berterimakasih kepada orang-orang yang telah membantu penulis :
1. Ibu Dr. Noor Efni Salam,
M.Si . selaku dosen mata kuliah “Pengantar Ilmu Komunikasi”
2. Rekan - rekan mahasiwa,
karena telah banyak memberikan masukan untuk resume ini
3. Orang tua yang selalu
mendoakan yang terbaik untuk semua yang penulis kerjakan.
Demikian resume ini penulis selesaikan, semoga
bermanfaat.
Pekanbaru, November 2014
Penulis
i
|
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB. I PENDAHULUAN
.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................. 1
BAB. II PEMBAHASAN ................................................................................ 2
2.1
Pengertian dan Fungsi Model Komunikasi..................................... 2
2.2Model
– Model Komunikasi................................. ........................................................
3
2.2.1
Model Stimulus (Respons).................................................... 3
2.2.2
Model Aristoteles.................................................................. 3
2.2.3
Model Lasswell.....................................................................
4
2.2.4
Model Schannon dan Weaver...............................................
5
2.2.5
Model Schramm ...................................................................
6
2.2.6
Model Gerbner .....................................................................
7
2.2.7
Model Wello .........................................................................
7
2.2.8
Model Defleur ......................................................................
8
2.2.9
Model Interaksional ..............................................................
8
2.2.10
Model Transaksional ...........................................................
9
BAB. III PENUTUP............................................................................................ 10
3.1
Kesimpulan...................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Komunikasi
sangat dibutuhkan untuk interaksi sesama manusia, oleh karena itu komunikasi
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari, sehingga tanpa
adanya komunikasi, kehidupan manusia tidak akan berjalan dengan sempurna.
Karena komunikasi itu memiliki peranan sangat penting, maka dibuatlah suatu
model komunikasi.
Komunikasi
memiliki beberapa model, dan setiap modelnya memiliki definisi yang berbed
a pula. Model komunikasi dibuat agar
dapat mempermudah dalam memahami proses komunikasi dan melihat komponen dasar
yang perlu ada dalam suatu komunikasi. Komunikasi juga merupakan suatu proses.
Hal ini terlihat dari setiap gejala / peristiwa yang tidak luput dari adanya
suatu komunikasi yang terjalin antarmanusia.
1.2. Tujuan
Resume ini
dibuat dengan tujuan agar pembaca mengetahui dan memahami maksud dari beberapa
model komunikasi yang disajikan dan juga mempermudah memahami proses komunikasi
dan melihat komponen dasar yang perlu ada dalam suatu komunikasi
1
|
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian dan Fungsi Model Komunikasi
Model
komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang
memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya.
Model bisa berbentuk gambar-gambar grafis, verbal atau matematis.
Menurut
Sereno dan Mortensen, suatu model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai
apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Suatu model merepresentasikan
secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang
tidak perlu dalam “dunia nyata”. Lalu B. Aubrey Fisher juga
mengatakan, model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari
fenomena yang dijadikan model.
Werner
J. Severin dan James W. Tankard, Jr. mengatakan bahwa model membantu merumuskan
suatu teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena hubungan antara model dengan
teori begitu erat, model sering dicampur dengan teori.
Model
komunikasi memiliki tiga fungsi utama, yakni: pertama, melukiskan proses
komunikasi; kedua, menunjukan hubungan visual; dan yang ketiga, membantu dalam
menemukan dan memperbaiki kemacetan atau gangguan komunikasi. Sedangkan dalam konteks ilmu pengetahuan
sosial, model komunikasi memiliki beberapa fungsi, antara lain:
a. Mengorganisasikan,
artinya model membantu individu untuk mengorganisasikan sesuatu hal dengan cara
mengurut-urutkan serta mengaitkan satu bagisan atau sistem dengan bangian
lainnya, sehingga individu tersebut dapat memperoleh gambaran yang menyeluruh.
b. Model
dapat membantu menjelaskan tentang suatu hal melalui penyajian informasi yang
sederhana.
2
|
d. Model
memiliki fungsi prediksi, yang artinya melalui model kita dapat memperkirakan
tentang hasil atau akibat yang akan dicapai.
2.2. Model-Model
Komunikasi
Model-model komunikasi diciptkan sebagai representasi
sederhana hubungan-hubungan yang kompleks di antara elemen-elemen dalam proses
komunikasi untuk mempermudah dalam memehami proses kompleks tersebut.
Model ini merupakan model yang paling
dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah
proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda
nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk
memberikan respon dengan cara tertentu. Kita dapat juga mengatakan bahwa proses
ini merupakan perpindahan informasi ataupun gagasan. Proses ini dapat berupa
timbal balik dan mempunyai efek yang banyak. Setiap efek dapat merubah perilaku
dari komunikasi berikutnya.
Model ini mengabaikan komunikasi sebagai
sebuah proses. Dengan kata lain, komunikasi dianggap sebagai hal yang statis.
Manusia dianggap berprilaku karena kekuatan dari luar ( stimulus ), bukan
berdasarkan kehendak, keinginan, atau kemauan bebasnya.
2. Model Aristoteles
3
|
Menurut Aristoteles, pengaruh
dapat dicapai oleh seseorang yang dipecaya oleh publik, alasan, dan juga dengan
memainkan emosi publik. Tapi model ini juga memiliki banyak kelemahan.
Kelemahan yang pertama adalah, komunikasi dianggap sebagai fenomena yang
statis. Kelemahan yang kedua adalah, model ini tidak memperhitungkan komunikasi
non verbal dalam mempengaruhi orang lain. Meskipun model ini mempunyai banyak
kelemahan, tapi model ini nantinya akan menjadi inspirasi bagi para ilmuwan
komunikasi untuk mengembangkan model komunikasi modern.
4
|
Model ini sering digunakan pada
komunikasi massa. Who menjadi pihak yang mengeluarkan dan
menyeleksi berita, says what adalah bahan untuk menganalisa pesan
itu. In which channel adalah media. To whom adalah khalayak. Dan with what effect adalah pengaruh yang diciptakan pesan
dari media massa kepada pembaca, pendengar, dan pemirsa. Sama seperti model
komunikasi lainnya, model ini juga mendapat kritik. Hal itu dikarenakan model
ini terkesan seperti menganggap bahwa komunikator dan pesan itu selalu
mempunyai tujuan. Model ini juga dianggap terlalu sederhana. Tapi, sama seperti
model komunikasi yang baik lainnya, model ini hanya fokus pada aspek-aspek
penting dalam komunikasi.
|
Gambar 1: (1948) Model Shannon dari
proses komunikasi.
|
Model Mo
5
|
Wilbur Scheram membuat serangkai model komunikasi,
dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang
lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba
berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
Model Schramm menanggap komunikasi sebagai interaksi
dengan kedua pihak yang menyandi (encode), menafsirkan (interpret),
menyandi ulang (decode), mentransmisikan (transmit), dan menerima sinyal (signal).
Schramm berpikir bahwa komunikasi selalu membutuhkan setidaknya tiga unsur :
sumber (source), pesan (message), dan tujuan (destination).
Disini kita melihat umpan balik dan lingkaran yang berkelanjutan untuk berbagi
informasi.
Encoder
Interpreter
Decoder
|
Decoder
Interpreter
Encoder
|
Message
|
Message
|
6
|
Model ini merupakan perluasan dari model
komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model
diagramatik.
Model Verbal adalah seseorang (sumber) mempersepsi
kejadian dan bereaksi dalam situasi melalui suatu alat (saluran, media,
rekayasa fisik, fasilitas administrative, dan kelembagaanuntuk distribusidan
control) untuk menyediakan materi dalam suatu bentuk dan konteks yang
mengandung isi dengan konsekuensi yang ada. Sedangkan Model Diagramatik adalah seseorang mempersepsi kejadian
dan mengirim beberapa pesan untuk pemancar yang akan mengirim sinyal kepada
penerima. Pada transmisi ini, sinyal akan menghadapi gangguan dan menjadi SSSE
untuk si tujuan.
7. Model Berlo
7
|
Model komunikasi Berlo menekankan
komunikasi sebagai suatu proses. Disamping itu, juga menekankan ide bahwa
meaning are in the people atau arti pesan yang dikirimkan pada orang yang
menerima pesan bukan pada kata – kata itu sendiri. Melainkan dari arti atau
makna kata pesan yang ditafsirkan si pengirim bukan pada apa yang ada dalam
komponen pesan itu sendiri. Berlo juga mengubah pandangan orang menjadi
menginterpretasikan komunikasi.
Model ini merupakan model komunikasi
massa. Dengan menyisipkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat
umpan balik (feedback device). Model ini
menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver),
dan tujuan (destination) sebagai fase yang terpisah dalam proses
komunikasi massa, serupa dengan fase – fase yang digambarkan Schramm. Fungsi
dari penerima dalam model Defleur adalah menerima informasi dan menyandikannya. Menurut Defleur, komunikasi bukanlah
sebuah pemindahan makna. Komunikasi terjadi dengan seperangkat komponen operasi
di dalam sistem teoritis, dengan konsekuensinya adalah isomorpis diantara
internal penerima kepada seperangkat simbol kepada sumber dan penerima.
9. Model Interaksional
8
|
10. Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund
pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang
berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi
bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima
sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang
terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus
mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan
nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses
negosiasi makna.
9
|
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Model
komunikasi akan terus bertumbuh. Teori komunikasi dan model yang satu tidak
menggantikan yang lain. Teori komunikasi dan model komunikasi yang baru akan
menyempurnakan teori dan model komunikasi sebelumnya, namun model yang lama
tidak tergantikan, sedangkan teori dan model yang keliru akan ditinggalkan.
Hanya teori dan model yang sesuai dengan fenomena dan zamannya yang akan terus
bertahan.
10
|
DAFTAR PUSTAKA
Prof.
Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar 2010, Jakarta, Rosda.
Dr.
Arni Muhammad. Komunikasi Organisasi, Jakarta 1989, Bumi Aksara.
Liliweri,Alo. 2003. Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya.
Yogyakarta. LkiSYogyakarta.
Burgoon, M., Hunsaker, FG, dan
Dawson, EJ (1994). Komunikasi manusia. Thousand Oaks, CA;Sage.
Dewi,
Sutrisna. 2006. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar