Selasa, 08 Maret 2016

Perkembangan Teknologi Komunikasi c.q Cyber Community





Kata Pengantar


Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji Syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan karunia, rahmat dan nikmat-Nya kami masih diberi kesehatan untuk dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi dengan tepat waktu. Shalawat berangkaikan salam tak lupa pula kami ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga dengan bershalawat kita akan mendapat syafaatnya kelak. Amin.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu kami selaku penulis makalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi kami yang telah membuat dan menyusun makalah ini.
                                                                                                                





Pekanbaru, 8 Maret 2016

             
               Penulis








Daftar Isi

Kata Pengantar           ………………………………………………………………            1
Daftar Isi         ………………………………………………………………………            2
BAB I
Pendahuluan   ………………………………………………………………………             3
1.1  Latar Belakang      ………………………………………………………            3

1.2  Rumusan Masalah ………………………………………………………             3
BAB II
Pembahasan    ………………………………………………………………………            4
            2.1. Pengertian Cyber Community     ………………………………………              4
2.2. Sejarah Cyber Community           ………………………………………            5
2.3. Real World to Real Community  ……………………………………....              7
2.4. Keuntungan dan Kerugian Bagi Cyber Community       ………………                11
BAB III
Penutup           ………………………………………………………………………           12
            3.1 Kesimpulan           ………………………………………………………           12
            3.2 Saran         ………………………………………………………………            12
            3.3 Daftar Pustaka      ………………………………………………………            13





BAB I
Pendahuluan
1.1.Latar Belakang

Di era moderen ini, banyak terjadi perkembangan-perkembangan maupun penemuan-penemuan akan hal-hal yang baru, yang berguna untuk mempermudah manusia dalam menjalani hidupnya. Teknologi-teknologi yang di ciptakan dan terus berkembang sampai sekarang, turut juga membuat perubahan terhadap perilaku sosial , baik individu maupun kelompok sosial . Salah satu bentuk perubahan nya yakni masyarakat cendrung bersosialisasi secara tidak langsung dengan menggunakan teknologi-teknologi maupun aplikasi-aplikasi social media.

Di dalam konteks Komunikasi, perilaku komunikasi yang terjadi cendrung komunikasi tak langsung, karena di dalam proses komunikasinya melibatkan media penghubung dimana media ini berperan penting dalam proses komunikasinya.

Dengan akan adanya hal seperti ini, masyarakat cendrung lebih memilih komunikasi secara tak langsung ini, karena beranggapan bahwa di dalam prosesnya kita tidak perlu bertatap muka secara langsung, dan lebih efisien. Dengan adanya kecendrungan-kecendrungan ini secara langsung maupun tidak langsung terciptalah sebuah kelompok – kelompok  yang di sebut  “ Cyber Community” yang tercipta dari kumpulan individu-individu yang saling berkomunikasi satu sama lain yang menggunakan sebuah media untuk menghubungkan mereka.

1.2.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yakni sebagai berikut:
1.      Apa itu Cyber Community?
2.      Bagaimana Sejarah Terbentuknya Cyber Community?
3.      Apa itu Real World to Real Community?
4.      Apa dampak positif maupun dampak negative dari Cyber Community?





BAB II
Pembahasan
2.1. Pengertian Cyber Community
Cyber Community terdiri atas 2 suku kata yakni “Cyber” yang artinya Maya dan “Community” yang artinya komunitas/kelompok atau sebuah kelompok masyarakat . Jadi pengertian “Cyber Community“ atau Masyarakat Maya adalah sekelompok sosial terorganisasi yang tidak dapat dirasakan secara langsung oleh indra manusia akan tetapi dapat di saksikan maupun di rasakan sebagai sebuah realitas. Burhan Burgin (2009 : 296), teori komunikasi dunia maya atu yang sering di kenal teori cybercommunity merupakan teori paling akhir dalam pengembangan ilmu komunikasi atau sosiologi komunikasi.
Cyber world melahirkan berbagai macam komponen yaitu salah satunya cyber community. Cyber community mendorong munculnya sebuah ruang kehidupan baru yang sangat prospektif bagi aktivitas manusia nilai efisiensinya yang sangat tinggi. Tanpa kita sadari cyber community sering kita gunakan dalam dunia maya pada saat menggunakan facebook (antaranews.com:Pengguna Facebook di Indonesia tertinggi ketiga dunia). . Pengguna facebook di Indonesia tercatat menempati posisi ke tiga tertinggi di dunia. Kebanyakan orang menggunakan facebook juga untuk berbagi informasi, mendukung dalam pemilu contoh komunitas yang akan diangkat adalah komunitas pendukung Jokowi. Lainnya adalah terdapat komunitas koin untuk prita.
Burhan Burgin (2009 : 296), Teori komunikasi dunia maya atau yang sering di kenal teori Cybercommunity merupakan teori paling akhir dalam pengembangan ilmu komunikasi atau sosiologi komunikasi. Kajian kajian tentang perkembangan teknologi telematika menjadi sangat urgen terutama yang berhubungan dengan perkembangan media baru (new media). New media banyak menekankan bagaimana kontruksi sosial media memberi kontribusi terhadap kehidupan manusia secara keseluruhan. Persoalan cyber seperti perumpamaan “ruang waktu” bahwa manusia memiliki kehidupan baru diatas dunia nyata. Teori ini lebih menekankan kelompok sosial yang berkembang didalam dunia maya. Bagaimana terciptanya kelompok-kelompok, bagaimana komunikasi kelompok dan bagaimana sebuah media kelompok di dunia maya mekontruksi pesan penggunanya. 

Saverin dan tankard (2005) dalam bukunya teori komunikasi menjelaskan tentang teori komunikasi dunia maya, meliputi aspek aspek penting teori komunikasi dunia maya, yaitu:

1.      Konsep dasar komunikasi digital , cyber space, virtual reality (VR), komunitas maya (virtual community ) chat room, multy user domain (MUD), inter aktifitas , hypertext, dan multimedia.
2.      Gagasan McLuhan tentang perkembangan media baru (New media) melibatkan kesenjangan pengetahuan kredibilitas media penentuan agenda manfaat dan gratifikasi, pembauran inovasi dan lain-lain.
3.      Riset- riset baru pada komuniksai dunia maya yaitu mediamorfosis, riset tentang hypertext, riset multimedia, riset desain antar muka (komunikasi dua arah) riset eros digital atau cinta online, riset kecanduan internet dan depresi.

Konsep virtualitas dipandang sebagai sifat kemayaan yang tercipta akibat mekanisme jaringan komputer (cyberspace), akan tetapi melingkupi konsep maya dalam pengertian yang lebih luas, yang tercipta dalam ruang – ruang yang lebih luas. ( Yasraf 2006 : 29).

Dikaitkan dengan sub judul diatas teori cyber community dianggap penting karena merumuskan sejauh mana teknologi informasi seperti sosial networking berperan serta menciptakan konsep nasionalisme kekinian dengan pembentukan kelompok dalam dunia maya. Dalam kelompok dunia maya banyak faktor yang membuat seseorang menikmati dinamina kelompok antara lain unsur ketidak sengajaan individu serta proses pencarian kelompok.

Didalam dunia maya kelompok tidak mencari individu namun lebih kepada individu yang mencari kelompok. Terciptanya grub di ruang maya lebih menekankan minat individu untuk bergabung dengan kelompok yang sudah ada atau sebaliknya individu dapat menciptakan kelompok sesuai dengan keinginan dan minatnya.

2.2. Sejarah Cyber Community
     
       Jika mendengar kata “Komunikasi” atau “Teknologi” rasanya itu adalah kedua hal yang tidak akan ada habisnya untuk diperbincangkan. Tapi cukup penting untuk kita mengetahui sejarah mengenai kedua hal yang sangat melekat pada diri kita dan sangat mempengaruhi kehidupan sehari – hari kita.

Dilihat dari permulaan munculnya teknologi informasi dan komunikasi, mungkin kita dapat kembali melihat di pertengahan abad ke 18, dimana Antonio Santi Giuseppe Meucci melakukan beberapa percobaan dan penelitian untuk menciptakan satu alat komunikasi untuk bertukar pesan dan informasi antara dua orang melalui alat yang kita sebut ‘telepon’, yang akhirnya baru dapat dipatenkan pada tahun 1871. Tapi pada umumnya kita lebih mengenal Alexander Graham Bell sebagai penemu alat komunikasi tersebut, karena pada tahun 1875 perusahaan telekomunikasi The Bell mendapatkan hak paten atas hasil penemuan Meucci yang disebut Transmitters and Receivers for Electric Telegraphs. Penemuan ini terus berkembang sampai ke daratan Amerika, dimana dibuatnya jaringan komunikasi melalui kabel, bahkan sampai ke trans-atlantik.
Sejak tahun 1910, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM.Lalu di tahun 1940an, alat – alat komunikasi tersebut berkembang melalui siaran audio visual tanpa kabel, melalui alat yang biasa disebut dengan ‘televisi’.Konrad Zuse seorang insinyur yang berasal dari Jerman berhasil membuat sebuah komputer Z3 pada tahun 1941 untuk kebutuhan pesawat terbang. Awal tahun 1960-an, mulai bermunculan komputer yang sukses dibidang bisnis, di universitas, dan di pemerintahan, Dan seorang insinyur di Texas Instrument mengembangkan sirkuit terintegrasi, dimana memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program. Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer atau yang biasa lebih dikenal dengan singkatan PC.
Pada tahun 1969 terbentuk sebuah jaringan komputer yang dilakukan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network).Komunikasi jarak jauh dapat dilakukan melalui saluran telepon dengan media yang bukan telpon itu sendiri melainkan Personal Computer. ARPANET kemudian merancang sebuah jaringan dengan kehandalan teknologi informasi yang dapat memindahkan data dalam jumlah besar dan dalam waktu yang singkat, dan ditetapkan sebagai sebuah standar pembangunan protokol baru yang saat ini dikenal TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) dan disinilah awal dari segala sejarah internet yang dikenal luas sampai saat ini. Khususnya di Indonesia, Internet baru masuk pada awal tahun 1990-an.

Muhammad Ihsan selaku staff di LAPAN Ranca Bungur mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm dan 2m dimana Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25. Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada diBPPT di tahun 1993-1998. Berawal dari teknologi radio paket 1200bps, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan lainnya.
Di tahun – tahun tersebut, banyak orang yang hanya bisa melakukan mailing list dan e-mail untuk berkomunikasi dan belum ada jejaring sosial yang banyak beredar seperti saat sekarang ini. Namun lama kelamaan, Internet di Indonesia sendiri pun makin berkembang seiring berkembangnya teknologi di dunia. Jika dibandingkan dengan negara – negara berkembang lainnya apalagi dengan negara – negara maju, jaringan Internet di Indonesia masih cukup tertinggal, karena masih kurang luasnya daerah – daerah yang mendapatkan signal untuk internet, pembayaran untuk internet pun masih cukup tinggi.

Sedangkan jika kita liat negara-negara lainnya, jaringan internet mereka sudah lebih mudah dijumpai, dan biaya yang dikenakan masih terjangkau, bahkan ada beberapa negara maju yang tidak meminta pembayaran untuk jaringan internet itu.Kecepatan saat kita gunakan juga jauh lebih cepat. Tapi Indonesia sedang dalam proses perkembangannya. Sebentar lagi target untuk memiliki jaringan seperti itu juga akan dicapai oleh Indonesia. Teknologi Cyber Kehadiran telepon seluler alias handphone dalam kehidupan kita merupakan suatu lompatan besar dalam sejarah komunikasi manusia.Teknologi seluler adalah teknologi komunikasi yang paling modern dan paling menjanjikan baik dari segi kualitas, efisiensi dan ekonomi.


2.3 Real World to Real Community

Perlu kita ketahui bahwa internet mengadopsi dunia social ini artinya bahwa ketika kita di dunia nyata setiap hal yang kita lakukan pasti ada peraturan , contoh ketika teman kita menginap harus lapor penjaga kos dan hingga ketua RT. Jikalau di dunia maya ketika kita ingin membuat facebook harus sesuai peraturan dan tata cara yang harus dipatuhi. Teknologi juga mengambil alih fungsi social manusia, sebelum adanya cyber world, ketika berinteraksi dan bermusyawarah masyarakat dapat bertatap muka hingga berdebat, namun saat ini dengan perkembangan teknologi, manusia tidap usah repot-repot  lagi untuk bertatap muka. Cyber word membentuk cyber community untuk membentuk komunitas mendukung Jokowi ataupun Prita. Ketika di dunia nyata perlu proses yang panjang untuk mengumpulkan massa dalam mendukung aksi tersebut. Interaksi pada saat di dunia nyata dapat nampak ketika bertaap muka, pada dunia maya dapat menggunakan skype. Penggunaan bahasa dalam dunia nyata biasanya menggunakan bahasa yang formal, namun ketika di dunia maya kita dapat menggunakan bahasa informal.

a.       Kelompok Sosial Maya.

Komunitas maya memiliki kehidupan kelompok yang rumit. Umumnya kelompok sosial  ini bangun berdasarkan pada hubungan sekunder, sehingga pengelompokan mereka didasarkan pada kegemaran dan kebutuhan kelompoknya. Ada dua kelompok sosial dunia maya intra (intranet) yaitu keanggotaan seseorang dalam unit-unit kelompok intra yang berpusat pada server tertentu yang sifatnya menyerupai serumpun anggota dalam instansi tertentu. Kelompok sosial inter (Internet) adalah kelompok terbesar dalam masyarakat maya, yaitu kelompok yang keanggotaannya didasarkan pada kebutuhan layanan tuan rumah (Website) terhadap tamu yang free seperti email, chatting maupun yang members seperti provider atau website tertentu. 

b.      Strata Social dan Kebudayaan Maya.

Dalam masyarakat maya, kebudayaan yang dikembangkan ada budaya-budaya pencitraan dan makna yang setiap saat dipertukarkan dalam ruang interaksi simbolis. Budaya ini sangat subjektif lebih objektif lagi apabila disebut intersubjektif yang sangat dominasi oleh kreator dan imajinater yang setiap saat mencura pemikiran mereka dalam tiga hal secara terpisah. Pertama, kelompok yang senantiasa bekerja untuk mencipkatan mesin-mesin teknologi informasi yang lebih canggih dan realistis. Kedua, kelompok setiap saat menggunakan mesin-mesin itu untuk mencipt karya-karya imajinasi yang menakjubkan dalam dunia hiper-realitas dan ketiga, masyarakat pada umumnya yang setiap hari menggunakan mesin-mesin dan karya-karya mayarakat sebagai bagian dari kehidupannya.

Dan tiga hal itu, masyarakat maya menciptakan culture universal yang dapat dijelaskan sebagaimana yang dimiliki oleh masyarakat nyata:

1.      Peralatan dan perlengkapan hidup masyarakat maya teknologi informasi yang umumnya dikenal dengan komputer dan mesin-mesin (media) elektronika lain yang membantu kerja atau dibantu oleh mesin komputer. 
2.      Mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi. Masyarakat maya memiliki mata pencaharian yang sangat menonjol spesifik dalam bentuk menjual jasa dengan sistem ekonomi subsitusi. Jadi, apabila seseorang menggunakan jaringan sebuah provider atau seseorang menyewa space pada website tertentu, maka dia memberi subsitusi iuran sebagai jasa persewaan. Namun pemilik website dapat menjual space yang dimilikinya kepada orang lain sebagai “subjaringan” atau sekadar memasang ikian di sana. Pemilik website juga dapat secara langsung menjual jasa kepada masyarakat luas yang ingin mengakses informasi dan website tersebut. Hal ini pula dapat dilakukan oleh radio, televisi, dan media lainnya
3.      Sistem kemasyarakatan yang dikembangkan dalam masyarakat maya adalah dalam bentuk sistem kelompok jaringan, baik intra maupun antarjaringan yang ada dalam masyarakat maya. Untuk itu mereka memiliki sistem aturan yang diciptakan oleh para pemilik provider, pemilik website, pemiliki produk dan jasa yang ditawarkan dan sebagainya. Namun sistem yang dibangun selalu menempatkan pemilik provider atau website sebagai penentu aturan, pemilik kontrol sosial, dan sebagainya. Sedangkan posisi anggota yang mengakses jaringan tersebut selalu dalam posisi yang dikendalikan. Dengan kata lain, sistem kemasyarakatan dalam dunia maya selalu menempatkan unsur sekuritas pemilik jaringan di atas kepentingan pengguna jaringan ter sebut.  Semua ini dalam rangka mempertahankan diri dan sistem ancaman yang datangnya dan luar jaringan.
4.      Bahasa masyarakat maya pada umumnya adalah bahasa Inggris yang digunakan berdasarkan pada konvensi dan kreativitas pengguna bahasa mi, seperti menggunakan ikon-ikon tertentu untuk penggambaran dan sebagainya.
5.      Karya komunitas maya adalah bagian dan karya seni pada umumnya. Semua karya masyarakat maya menempatkan seni sebagai ukuran pencitraan dan pemaknaan, jadi sistem kesenian dalam masyarakat maya adalah terletak pada pencitraan dan pemaknaan terhadap karya yang dtampi1kan kepada publik maya itu sendiri.
6.      Sistem pengetahuan dikembangkan menggunakan proses pemberitahuan dan pembelajaran langsung secara trial and error. Umumnya para netter atau imajinater menggunakan sistem pengetahuan secara bergulir kepada sesama anggota masyarakat maya.
7.      Sistem religi (kepercayaan) masyarakat amaya adalah waktu dan keyakinan bahwa setiap misteri dalam dunia maya dapat dipecahkan.
 
            Contoh- contoh Cyber Community yakni:
              1. Komunitas yang tergabung di dalam Facebook, Twitter, instagram dll
        2. Kaskus,
        3. Youtube
        4. Website-website yang menyediakan proses interaksi sosial
      5.  Kelompok diskusi yang tergabung dalam media chatting seperti Line, Google Classroom dan sebagainya

c.       Masyarakat Global dan Pembentukan Cybercommunity

Community-masyarakat adalah kelompok-kelompok orang yang menempati sebuah wilayah (teritorial) tertentu, yang hidup secara relatif lama,, saling berkomunikasi, memiliki simbol-simbol dan aturan tertentu serta sistem hukum yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memiliki sistem stratifikasi, sadar sebagai bagian dan anggota masyarakat tersebut serta relatif dapat menghidupi dirinya sendiri.

Ketika penemuan teknologi informasi seperti yang dijelaskan di atas berkembang. dalam skala massal, maka teknologi itu telah mengubah bentuk masyarakat manusia, dan masyarakat dunia lokal menjadi masyarakat dunia global, sebuah dunia yang sangat transj paran terhadap perkembangan informasi, transportasi serta teknologi yang begitu cepat dan begitu besar memengaruhi peradaban umat manusia, sehingga dunia juga dijuluki sebagai the big village, yaitu sebuah desa yang besar, di mana masyarakatnya saling kenal dan saling menyapa satu dengan lainnya.

Masyarakat global itu juga sebagai sebuah kehidupan yang memungkinkan komu:as manusia menghasilkan budaya-budaya bersama, menghasilik-produk industri bersama, menciptakan pasar bersama, melakukan pertahanan militer bersama, menciptakan mata uang dan bahkan menciptakan peperangan dalam skala global semua lini.

Perkembangan teknologi informasi juga tidak saja mampu menciptakan masyarakat dunia global, namun secara materi mampu Masyarakat Cyber mengembangkan ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat sehingga tanpa disadari, komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia kehidupan, yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat maya (cybercommunity).

Masyarakat nyata adalah sebuah kehidupan masyarakat yang secara inderawi dapat dirasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, di mana hubungan-hubungan sosial sesama anggota masyarakat dibangun melalui penginderaan. Secara nyata kehidupan masyarakat manusia dapat disaksikan sebagaimana apa adanya.

Sedangkan kehidupan masyarakat maya adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung diindera melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksikan sebagai sebuah realitas. Kehidupan ini bukanlah dunia akhirat manusia, karena kehidupan ini adalah sisi lain dan kehidupan materi manusia di bumi dan alam jagat raya.
Istilah “dunia maya” memiliki beberapa makna berbeda. Dalam novel William Gibson (1984/1994), Neuromancer, istilah dunia maya muncul pertama kalinya untuk merujuk pada jaringan informasi luas yang oleh para penggunanya disebut dengan console cowboys akan “muncul”, atau koneksi langsung dengan sistem-sistem syaraf mereka.
Berikut adalah sebuah definisi lebih formal yang dikembangkan dan konsep Gibson tetapi memberikan keterkaitan langsung dengan sistem syaraf:
“Dunia maya adalah realita yang terhubung secara global, didukung komputer, berakses komputer, multidimensi, artifisial, atau “virtual”. Dalam realita mi, di mana setiap komputer adaiah sebuah jendela, terlihat atau terdengar objek-objek yang bukan bersifat fisik dan bukan representasi objekobjek fisik, namun lebih merupakan gaya, karakter, dan aksi pembuatan data, pembuatan informasi murni” (Benedikt, 1991, him. 122-123).

Virtual communities atau komunitas maya adalah komunitas-komunitas yang lebih banyak muncul di dunia komunikasi elektronik daripada di dunia nyata. Salah satu bentuknya yang paling awal adalah buletin komputer yang diakses dengan menyambungkan modem pada tahun 1970-an. Ruang chatting, e-mail, milis, dan kelompok-kelompok diskusi via elektronik adalah contoh baru tempat-tempat yang dapat dipakai oleh komunitas untuk saling berkomunikasi.

Para pemain dalam game mi memilih sebuah peran dan berkelana di dunia maya serta memungkinkan mereka dapat berinteraksi dengan para pemain lamnnya pada saat itu juga. Permainan mi bisa sangat digandrungi oleh beberapa pengguna. Permainan tersebut juga memungkinkan kita mengeksplorasi berbagai peran, termasuk berganti gender. Dampak eksplorasi jenis-jenis peran dan identitas alternatif mi belum banyak dikupas oleh para peneliti.

Beberapa MUD dilengkapi bot, atau program-program komputer yang dirancang untuk berinteraksi dengan para pemain dengan beragam cara, termasuk chatting (ngobrol). Program yang memiliki daya chatting canggih disebut cha,tterbot.

Kadang para pemain kesulitan membedakan apakah mereka sedang berinteraksi dengan orang lain ataukah dengan sebuah program komputer. Sebuah chatterbot bernama Julia, diciptakan oleh pemrogram Michael Mauldin dan Carnegie Mellon University, adalah perangkat yang sangat canggih sehingga para pemain pria sering berusaha menggodanya (Foner, 1993). Julia diprogram untuk membelokkan gejolak seksual, seperti dalam percakapan dengan seorang pemuja bernama Barry (bukan nama sebenarnya).

2.4 Keuntungan dan Kerugian bagi Cyber Community
Ada beberapa keuntungan maupun kerugian jika kita tergabung dalam Cyber Community atau Masyarakat Dunia Maya ini:
-          Keuntungan
1.      Sebagai wadah untuk membangun bisnis, maupun kegiatan perekonomian . Seperti Online Shop
2.      Sebagai sarana publikasi . Seperti publikasi sebuah acara, sebuah iklan dan lain sebagainya.
3.      Sebagai sarana menggalang simpati , Seperti Menggalang dana untuk korban bencana, korban hukum dan lain sebagainya.
4.      Sebagai sarana mencari pasangan hidup.
-          Kerugian
1.      Sebagai tempat tumbuh dan berkembanganya penipuan maupun penculikan.
2.      Banyaknya ketidakbenaran informasi yang beredar (Hoax)
3.      Banyak terjadinya pelanggaran privasi, seperti peretasan akun media sosial.
4.      Orang yang tergolong Cyber community cendrung melupakan dunia aslinya, dan sering kecanduan akan bersosialisasi di dunia maya dari pada di dunia nyatannya





BAB III
Penutup
3.1.Kesimpulan
Jadi pada dasarnya cyber community itu adalah sebuah penyaluran pesan lewat media massa yang distribusinya melalui jaringan internet dengan cara penyajiannya yang bersifat luas, up to date, interaktif, dan memiliki komunikasi tak langsung. Dalam wujut media massa arus informasi yang ada dapat selalu ter update kapan saja, berbeda dengan media massa cetak dan media massa siaran ( elektronik ). Ranah Cyber Community berada dalam ruang lingkup yang lebih luas, dan  hamper tampa adanya control .

3.2.Saran

Cyber Community sebaiknya di jadikan dunia kedua daripada dunia pertama, karena semakin lama ia berkomunikasi di dunia maya tampa memikirkan dunia aslinya, maka orang akan semakin malas mengurusi duniannya dan cendrung menjadi seorang sosial pasif di dunia nyatannya




















3.3.Daftar Pustaka

Anonim. Sejarah Internet Perkembangan Teknologi Internet. Diakses pada tanggal 04 Maret 2016 dari http://www.stylepote.com/2013/05/sejarah-internet-perkembangan-teknologi-internet.html

Nasution,Zulkarnaen.1989.Perkembangan Teknologi Komunikasi.Malang:UMM Pers

Pasaribu,I.L dan Simanjuntak.2005.Sosilologi Pembangunan.Bandung:Tarsito