Senin, 21 September 2015

MAKALAH KEPEMIMPINAN TENTANG PERAN KEPEMIMPINAN PRIBADI( SELF LEADERSHIP ) DALAM MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI



KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, Karena atas berkat Rahmat dan karunianyalah makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun tujuan penyususan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan pada semester dua tahun ajaran 2015/2016, yang berjudul Peran kepemimpinan pribadi ( Self Leadership ) dalam mencapai tujuan organisasi.
            Dengan membuat tugas ini kami harapkan mampu untuk lebih mengenal dan memahami dan mengaplikasikan pengetahuan tentang Peran kepemimpinan pribadi ( Self Leadership ) dalam mencapai tujuan organisasi dalam kehidupan sehari hari.  Dalam penyelesaian makalah ini kami mengalami banyak kesulitan. Terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Karena itu sudah sepatasnya kami mengucapakan terima kasih kepada:
1.      Allah SWT
2.      Bapak Yusri, yang tidak lelah dan bosan untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada kami setiap saat.
3.      Narasumber dan buku-buku terpercaya dalam penyusunan makalah ini, yang sudah banyak membantu dalam pengumpulan data dan informasi yang berharga.
Kami sadar sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangannya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif dan membangun.
Harapan kami semoga makalah yang sederhana ini dapat digunakan sebaik mungkin. Dan semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Akhirnya kepada Allah SWT, kami serahkan segala sesuatunya. Semoga Rahmat dan maunahnya selalu tercurah kepada kita semua. Amin Ya rabb al-`amin
Pekanbaru, 09 April 2015

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Kepemimpinan, memimpin dan dipimpin adalah hal wajib yang harus ada dalam kehidupan. Ada namanya pemimpin negara, memimpin negara, dan kepemimpinan negara. Berlanjut kelevel yang lebih rendah akan ada pemimpin organisasi, kepemimpinan organisasi, serta memimpin organisasi. Ahirnya, pada level terendah kita akan mengenal dan bahkan sudah mengenal tanpa kita sadari adanya kepemimpinan pribadi, pemimpin pribadi, dan memimpin pribadi, sebuah sistem kepemimpinan yang terdapat dalam diri kita yang dikenal dengan sebutan ( Self Leadership ).
Kita cukup mengetahui bahwa peran dari seorang pemimpin adalah guna mengatur hal yang dipimpinnya. Yang kita pahami, seorang presiden selaku pemimpin negara bertugas mengatur negara. Seorang gubernur, bupati, camat, kepala desa, hingga RT, RW berperan sebagai pengatur masing-masing cakupan kepemimpinannya. Begitupun seorang kepala rumah tangga yang berperan sebagai pemimpin dalam sebuah sistem kecil bernama rumah tangga. Hal ini, sama hal nya dengan pemimpin pada diri kita sendiri yakni diri kita sendiri bertugas mengatur diri kita.
Self Leadership ( kepemimpinan pribadi ), selain berperan sebagai pengatur dalam diri kita setiap individu, jenis kepemimpinan ini juga berperan penting dalam sistem kepemimpinan dalam sebuah organisasi bahkan negara. Namun, karna banyak yang belum mengerti mengenai pentingnya sebuah self leadership dalam kepemimpinan ini khususnya dalam mencapai tujuan organisasi, maka banyak yang menganggap sepele atau acuh pada sistem yang sangat berpengaruh dalam kepemimpinan ini.
Melalui makalah inilah, penulis ingin menjelaskan lebih mendalam mengenai seberapa berpengaruh peran self leadership ( kepemimpinan pribadi ) dalam mencapai tujuan organisasi.
B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa itu Self Leadership ( kepemimpinan pribadi )?
2.      Apasaja peran Self Leadership ( kepemimpinan pribadi ) dalam mencapai tujuan organisasi?
C.     TUJUAN

1.      Untuk mengatahui apa itu Self Leadership ( Kepemimpinan Pribadi ).
2.      Untuk mengetahui apa saja peran Self Leadership ( Kepemimpinan pribadi ) dalam mencapai tujuan organisasi.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    SELF LEADERSHIP ( KEPEMIMPINAN DIRI )

1.      Pengertian Self Leadership
Self leadershipadalah proses untukmembangun pengarahan diri dan motivasi diri,terutama dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas pekerjaan yang penting sertakompleks.Self leadership juga dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi diri sendiri untuk membangunselfdirectiondanself motivationyang diperlukanuntuk menghasilkan kinerja yang baik (Manz,1986).Robbins (2006) juga memaparkan bahwaselfleadership merupakan serangkaian prosesyang digunakan individu untuk mengendalikanperilakunya sendiri Asumsi dasar dibalikkepemimpinan diri (self leadership) adalah bahwa individu dikatakan bertanggung jawab,dapat dan mampu membangun dan mengembangkan inisiatif, bila tanpa ada tekanandari atas dan pihak eksternal, tetap terbangun kesadaranuntuk melakukannya. Mereka dapatmemantau dan mengendalikan perilakunyasendiri.

Selain itu, self leadership sering dikatakan sebagai sifat kepemimpinandiri untuk membuat seseorang berhasil dalam memimpin. Kepemimpinan diri akan berhasildengan mensyukuri kekuatan-kekuatan yangdimiliki oleh diri sendiri. Tanda kesyukuran terhadap kekuatandiri yang dimiliki untuk mencapai tujuanmembutuhkan dukungan dari potensi diridengan jalan membuat tujuan yang jelas,menciptakan rencana tindakan, menunjukkancara melakukan tujuan, memperjelas peran,membuat jadwal waktu, menetapkan prioritasserta mengawasi dan mengevaluasi pekerjaanserta memberikan masukan (Ken Blanchand,2006). Karakteristik kepemimpinan diri adalahmemahami diri, mengelola diri, dan mengembangkan diri secara terus menerus(Rosiman, 2008). Memahami diri adalah memahami proses yang terjadi dalam diri seperti melakukan perenungan potret diri atau penilaiandiri (memahami kekurangandan kelebihan yang ada dalam diri sendiri), mengenal diri dari orang lain dengan caramelakukanfeedback(umpan balik), memintamasukan dan saran dari orang-orang yangsering berinteraksi, dan kemampuan mengelola diri.

2.      CIRI-CIRI SELF LEADERSHIP

Stephen R.Covey (1997) menyebutkan ada tujuh kebiasaan manusia yang menandakan memilikiselfleadership atau bisa dikatakan ciri-ciri seseorang memiliki Self Leadership yang kuat yaitu:

1.      Proaktif.
2.      Merujuk pada tujuan akhir.
3.      Mendahulukan yang utama.
4.      Berpikir menang-menang.
5.      Berusaha mengerti terlebih dahulu baru dimengerti.
6.      Mewujudkan sinergi.
7.      Melakukan pembaruan diri secara seimbang.

Selain itu, seorang pemimpin diri yang efektifmemiliki visi pribadi untuk banyak berbuat,berinisiatif, punya ide-ide baru dan mengkomunikasikannya kepada orang lain. Ia tidakmenunggu datangnya ide-ide baru dari oranglain, memiliki prinsipkepemimpinan pribadi,berorientasi pada tujuan akhir yang telahdirumuskannya, memiliki skala prioritas dalamtindakannya, selalu mengutamakanwin-winsolution, melakukan komunikasi yang empatik,tidak minta untuk dilayani, justru melaksanakan gaya kepemimpinan pelayan, menjalinkerja sama atauteam workyang kreatif, selalubelajar dan berlatih dalam rangka melakukanpembaharuan diri pada aspek-aspek yangbelum dikuasainya.

3.      SYARAT-SYARAT SELF LEADERSHIP

Dalam pemikiran Connor (2003) dijelaskan bahwa, kemampuan memimpin diri sendiri memerlukan persyaratan yang utuh dan saling berkaitan meliputi:

1.      Kesadaran Diri(Self Awareness)

Pemahaman diri dapat dijadikan dasaruntuk memperbaiki kinerja maupununtuk meningkatkan kepercayaan diri,dan pemahaman terhadap orang lain. Pemahaman diri mencakup evaluasiatau penilaian tentang nilai-nilai yang dianutnya, kelemahan dan kelebihannya, minatnya tentang nilai-nilai yangdianutnya, kelemahan dan kelebihannya, minatnya dan tujuan hidupnya.Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memahami diri antara lainadalah dengan melakukanfeedback atau umpan balik dari orang lain sepertibawahan, atasan, rekan sejawat ataupun teman dan sahabat. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan pengamatan terhadap reaksi orang-orang di sekitarnya yaitu dari sikap, ucapan,tindakan dalam berinteraksi dengan orang lain.

2.      Mengarahkan Diri (Self Directing)

Mangarahkan diri menjadi salah satumodal membangun kepemimpinan diri.Mengarahkan diri ditunjukkan denganjelasnya tujuan individu sehingga bisa memimpin diri menuju tujuan. Semakinjelas tujuanyang ingin diraih akanmenjadi mudah untuk memimpin diri khususnya dalam mengarahkan dirinyasendiri ke arah tujuan yang ingin dicapai.

3.      Mengelola Diri (Self Managing)

Mengelola diri sendiri dengan baikmempermudah dalam untuk mencapaitujuan. Bentuk pengelolaan diri adalahberupa menyusun tindakan-tindakan yang aka dilakukan dalam skala prioritas beserta jangka waktu penyelesaiannya.

4.      STRATEGI SELF LEADERSHIP

Ada beberapa strategi di dalamSelfleadership. Strategi tersebut dapat dibagimenjadi tiga komponen atau kategori yaitu:

a.       behavior-focused strategies

Behaviour Focused Strategies atau Strategi yang Berfokus pada Perilaku Strategi ini melibatkan peraturan-peraturan pribadi atas perilaku melalui penggunaan penilaian diri dan disiplin diri yang dirancang untuk mencapai perilaku yang diinginkan dan me- ngurangi perilaku yang tidak efektif, berguna untuk mengelola perilaku yang terkait dengan tujuan yang penting. Behavior Focused Strategies ini terdiri dari:

1.      self observation,
2.      self goal setting
3.      self reward
4.      self punishment
5.      self cueing

b.      natural reward strategies

Natural Reward Strategies  atau StrategiReward AlamiStrategi reward alami merupakanstrategi yang dilakukan dengan menciptakan reward yang alami yangditujukan untuk mendapatkan penghargaan terhadap aktivitas yangdilakukan. Menurut Manz dan Neck(2004) ada dua strategi yang dilakukan,yaitu dengan menciptakanfeaturesyang lebih menyenangkan tetapi adaaspek penghargaan. Kedua strategi iniakan menciptakan perasaan kompetendan motivasi instrinsik sehingga dapatmenigkatkan kinerja. Strategi ini lebihmemfokuskan pada aspek positif yangdiberikan oleh tugas atau aktivitas. Reward yang alami akan diperolehdari insentif yang dibangun dari tugasitu sendiri.

c.       constructive thoughpattern strategies(Lulus Margiati, 2010).

Strategi Pola BerpikirKonstruktifStrategi ini melibatkan kreasi dan proses berperilaku yang konstruktif.Dirancang untuk membantu formasipola pikir yang konstruktif dan cara- cara yang positif mempengaruhikinerja individu. Membangunself leadership juga membutuhkan aturan yang menopangnya. Adabeberapa aturan yang dapat menumbuhkandan membentukself leadership. Dalampemikiran Djajendra (2009) ditegaskan ada 12aturan, yaitu:

1.      Memiliki tujuan hidup yang jelassemata-mata untuk kerja, melainkanjuga memberi “makna hidup” yangberpengaruh pada gaya, hidup di luardunia kerja dan akan mendapatkan konteks kehidupan utuh.
2.      Memiliki kebijakan diri secara konstan,dengan contoh-contoh tindakan yangbaik akan mendapat hasil yang baikpula;
3.      Mengambil inisiatif dengan menjadikan diri bersikap sukarela, memberanikan diri, tegas, siap untuk jatuh,gagal, dan bangun kembali untuklingkaran hal yang lain;
4.      Menjadi orang yang sederhana danbersahaja.Self leadership juga ditumbuhkan melalui upaya maju lebihdulu dari yang lain, berjalan sejajar dengan orang lain.
5.      Belajar untuk mencintai ide-ide danbereksperimen, dengan mendahulukankeputusan-keputusan yang implusif,hidup dalam keingintahuan, dengan terdepan untuk selalu ingin mengetahui suatu hal;
6.      Berani melakukan inovasi, dan denganberinovasi akan memilki integritastinggi untuk mengatakan hal yangbenar;
7.      Melakukan hal yang benar denganpenuh etika;
8.      Percaya bahwa keindahan tetap adapada semua hal atau semua orang;
9.      Menjauhi rasa pesimis, dan berubahuntuk lebih optimis;
10.  Mengubah dengan kemenangan;
11.  Berkeinginan mempelajari sesuatu haldan bergaul pada mentor-mentor danorang-orang yang lebih pandai, menemukan inspirasi dan memacu untuk belajar;
12.  Peduli pada orang-orang di sekitar,dengan menjadikan orang yang berempati, dan menjaga kepedulian padakemanusiaan.

B.     PERAN SELF LEADERSHIP DALAM ORGANISASI

1.      Self Leadership oleh Pemimpin organisasi

Seserorang terlebih dahulu harus memiliki selfleadershipyang kuat untuk berhasil memimpin orang lain (Blanchard, 2006).Ungkapan tersebut sangat mendukung bahwaAdanya self leadership sangat penting bukan hanya bagi anggota suatu organisasi namun juga bagi seorang pemimpin sekalipun. Dikarenakan, selain harus memimpin anggota-anggotanya, terlebih memimpin dirinya sendiri adalah hal utama yang harus dilakukan.DenganSelf leadership, seorang pemimpin akan memiliki kesadaran untukmenguasai semua potensi diri dan terus melangkah bersamaan dengan pilihan hidup,harapan, keinginan-keinginan dalam meraih kesuksesan. Oleh karena itu,Selfleadershipakan memberikan kematangan dan kemandirin pola pikiran yang menjadikannya menjadi diri sendiri, yaitu pemimpin yang sukses memimpin dirinyasendiri, sehingga semua kinerja diri mampu diselesaikan dengan baik dan penuhbijaksana.

Menurut Amstrong dan Baron (1998), kinerja organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor.

1.      faktor personal yang meliputi keterampilan individu, kompetensi, motivasi, dan komitmen.
2.      faktor kepemimpinan yang meliputi kualitas dorongan, pedoman dan dukungan yang diberikan oleh pimpinan.
3.      faktor tim yang mencakup kualitas dukungan yang diberikan oleh kolega.
4.      faktor sistem yang mencakup sistem kerja dan fasilitas yang disediakan oleh organisasi.
5.      Faktorkontekstual (situasional), yang meliputi tekanan dan perubahan lingkungan internal dan eksternal.

Untuk mencapai faktor-faktor tersebut dibutuhkan peranan dari self leadership yang merupakan sistem kepemimpinan diri yang sangat efektif.

Adapun, beberapa peranan self leadership bagi seorang pemimpin adalah :

1.      Akan tercipta pemimpin yang teliti dan hati-hati dalam bertindak.
2.      Akan tercipta pemimpin yang sungguh-sungguh.
3.      Akan tercipta pemimpin yang memiliki kredibelitas.
4.      Akan tercipta pemimpin yang tidak apatis terhadap anggota-anggotanya.
5.      Akan tercipta pemimpin yang disiplin.

Peran self leadership begi pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi itu adalah, dengan adanya pemimpin yang bukan hanya pandai memimpin anggotanya melainkan juga pandai mengatur kepemimpinan pribadinya maka akan tercipta suatu sistem fokus oleh seorang pemimpin, memimpin berdasarkan apa yang telah ia pelajari dalam kepemimpinan pribadinya, dapat mengatur dirinya sebagai seorang pemimpin dan juga dapat mengatur anggotanya maka tujuan organisasi akan tercapai dengan adanya kepemimpinan yang memiliki self leadership yang baik dan matang.

2.      Peran self leadership bagi anggota organisasi

self leadership merupakan teori yang paling sesuai untuk meningkatkan kinerja karyawan pada abad ke dua puluh satu ini (Sims dan Manz. 2001). Pendapat Sims dan Manz ini dipertegas oleh (Rivai, 2004) dalam “Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi” bahwa dalam menghadapi ketidak pastian ( uncertainty ) dalam dunia bisnis serta untuk meningkatkan kinerja karyawan, untuk mencapai visi danmisi perusahaan maka model kepemimpinan yang sesuai pada abad ke dua puluh satu ini, adalahSelf leadership.Faktor Self leadershipjuga merupakan sutu kondisi perluasan strategi yang difokuskan pada prilaku,pola pikir dan perasaan yang digunakan untuk mempengaruhi diri sendiri.

Self leadership memotivasikaryawan untuk mampu memimpin diri sendiri untuk memberikankontribusi terhadap kinerja organisasi. Dengan demikian kemampuan memimpin secara pribadi dalamprakteknya memberikan kekuatan yang cukup untuk mendorong kinerja yang lebih baik bagiorganisasi. Hal ini dimungkinkan karena iklim yang diciptakan memberikan ruang gerak bagi setiappribadi untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cara mereka sendiri.

Sebuah hasil penelitian tentang peranan self leadership dalam organisasi mengatakan bahwa, ada beberapa peranan dari self leadership yang berpengaruh pada pencapaian tujuan organisasi, diantaranya :

1.      terdapat pengaruhlangsung positif dan signifikan antara strategi perilaku self leadership dengan kepuasan karyawan. Hal ini berarti bahwa self leadership mempengaruhi kepuasan diri karyawan atau anggota organisasi mengenai hal-hal yang telah ia kerjakan untuk mencapai tujuan organisasi sudah maksimal atau belum.

2.      Terdapat pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap kinerja tim.

3.      Penelitian ini juga membuktikanbahwa kepuasan kerja karyawan merupakan variabel yang mempengaruhi strategi perilaku selfleadershipdan kinerja.


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
selfleadership merupakan serangkaian prosesyang digunakan individu untuk mengendalikanperilakunya sendiri Asumsi dasar dibalikkepemimpinan diri (self leadership) adalah bahwa individu dikatakan bertanggung jawab,dapat dan mampu membangun dan mengembangkan inisiatif, bila tanpa ada tekanandari atas dan pihak eksternal, tetap terbangun kesadaran untuk melakukannya. Mereka dapatmemantau dan mengendalikan perilakunyasendiri.

Peranan self leadership juga begitu penting selain untuk diri sendiri namun juga untuk organisasi terlebih untuk mencaai tujuan organisasi. Seserorang terlebih dahulu harus memiliki self leadership yang kuat untuk berhasil memimpin orang lain. Ini menunjukan bahwa self leadership penting dan sangat berperan bagi seorang pemimpin untuk memimpin anggotanya. Sedangkan bagi karyawan, self leadership juga tidak kalah berperannya dikarenanakan, Self leadership merupakan teori yang paling sesuai untuk meningkatkan kinerja karyawan pada abad ke dua puluh satu ini.

B.     SARAN

Self leadership adalah satu sistem kepemimpinan pribadi yang sudah saatnya untuk dipandang dan direalisasikan sistemnya dalam kehidupan bermasyarakat maupun berorganisasi. Dikarenakan sistem ini yang cukup besar perannya dalam membantu mencapai tujuan organisasi sendiri. Serta merupakan sistem kepemimpinan yang sangat harus digunakan diabad ke 21 ini.

1 komentar: